Selama bertahun-tahun orang yang memiliki kebugaran tubuh dan ahli diet percaya bahwa memasak atau
mengolah makanan yang dimasak terlebih dahulu akan mengurangi nilai gizinya. Hal
ini berlawanan dengan kepercayaan yang sudah sangat populer, yaitu makanan yang
dimasak akan memberikan lebih banyak energi daripada versi beku, terutama bagi
daging.
Penemuan ini menunjukkan manusia secara biologis telah memanfaatkan makanan
yang telah dimasak terlebih dahulu, yang memainkan peran penting dalam
mendorong evolusi kita dari makhluk seperti kera menjadi makhluk yang
menyerupai manusia yang terlihat pada saat ini.
"Sungguh menakjubkan bahwa kita tidak memahami sifat-sifat mendasar
dari makanan yang kita makan," kata Rachel Carmody, ahli biologi evolusi
di Harvard Graduate School of Arts dan Sciences, Prosiding jurnal National
Academy of Sciences.
"Semua bahan makanan yang kita masukkan ke dalam masakan kita
dengan cara menumbuk, memotong, atau mengirisnya. kita tidak mengerti efek apa
yang akan terjadi jika kita melakukan hal tersebut dan seberapa besar energi
yang ada di dalam bahan makanan setelah kita mengolahnya. Energi merupakan alasan
utama kita untuk makan". Kata Carmody, menurut pernyataannya di Harvard.
Untuk menguji efek tersebut, Carmody merancang model eksperimental yang
unik.
Ia mengelompokan serangkaian dua tikus yang telah diet terlebih dahulu.
Setelah itu ia memberi makan tikus itu daging dan ubi jalar dengan 4 cara
penyajian yaitu mentah dan utuh, baku dan ditumbuk, dimasak dan utuh, dan yang
terakhir dimasak dan ditumbuk.
Tikus yang telah diet terlebih dahulu, peneliti menemukan perubahan
dalam berat tubuh masing-masing tikus. Carmody mengatakan, jelas menunjukkan
bahwa daging yang dimasak mempunyai lebih banyak energi untuk tikus dari pada
yang baku.
Meskipun manusia purba sudah makan daging pada 2,5 juta tahun yang lalu,
tanpa memiliki kemampuan untuk membakar daging tersebut, sehingga daging yang mereka
makan adalah mentah sehingga mereka harus menumbuknya terlebih dahulu dengan
menggunakan alat-alat batu primitif.
Namun Sekitar 1,9 juta tahun yang lalu, terjadi perubahan yang mendadak.
Mayat manusia purba yang ditemukan terlihat tumbuh lebih besar. Ukuran otak
mereka meningkat.
Riset yang dilakukan Carmody untuk hipotesis lain, mungkin daging yang dimasak
terlebih dahulu oleh manusia memiliki lebih banyak energi, itulah yang memungkinkan
untuk perubahan evolusioner penuh pada manusia purba.
0 comments:
Post a Comment