Wednesday, 10 February 2016

Makanan Yang Dimasak Lebih Banyak Energi Daripada Makanan Mentah

makanan yang dimasak lebih banyak energi

Selama bertahun-tahun orang yang memiliki kebugaran tubuh  dan ahli diet percaya bahwa memasak atau mengolah makanan yang dimasak terlebih dahulu akan mengurangi nilai gizinya. Hal ini berlawanan dengan kepercayaan yang sudah sangat populer, yaitu makanan yang dimasak akan memberikan lebih banyak energi daripada versi beku, terutama bagi daging.

Penemuan ini menunjukkan manusia secara biologis telah memanfaatkan makanan yang telah dimasak terlebih dahulu, yang memainkan peran penting dalam mendorong evolusi kita dari makhluk seperti kera menjadi makhluk yang menyerupai manusia yang terlihat pada saat ini.
"Sungguh menakjubkan bahwa kita tidak memahami sifat-sifat mendasar dari makanan yang kita makan," kata Rachel Carmody, ahli biologi evolusi di Harvard Graduate School of Arts dan Sciences, Prosiding jurnal National Academy of Sciences.

"Semua bahan makanan yang kita masukkan ke dalam masakan kita dengan cara menumbuk, memotong, atau mengirisnya. kita tidak mengerti efek apa yang akan terjadi jika kita melakukan hal tersebut dan seberapa besar energi yang ada di dalam bahan makanan setelah kita mengolahnya. Energi merupakan alasan utama kita untuk makan". Kata Carmody, menurut pernyataannya di Harvard.

Untuk menguji efek tersebut, Carmody merancang model eksperimental yang unik.
Ia mengelompokan serangkaian dua tikus yang telah diet terlebih dahulu. Setelah itu ia memberi makan tikus itu daging dan ubi jalar dengan 4 cara penyajian yaitu mentah dan utuh, baku dan ditumbuk, dimasak dan utuh, dan yang terakhir dimasak dan ditumbuk.
Tikus yang telah diet terlebih dahulu, peneliti menemukan perubahan dalam berat tubuh masing-masing tikus. Carmody mengatakan, jelas menunjukkan bahwa daging yang dimasak mempunyai lebih banyak energi untuk tikus dari pada yang baku.

Meskipun manusia purba sudah makan daging pada 2,5 juta tahun yang lalu, tanpa memiliki kemampuan untuk membakar daging tersebut, sehingga daging yang mereka makan adalah mentah sehingga mereka harus menumbuknya terlebih dahulu dengan menggunakan alat-alat batu primitif.

Namun Sekitar 1,9 juta tahun yang lalu, terjadi perubahan yang mendadak. Mayat manusia purba yang ditemukan terlihat tumbuh lebih besar. Ukuran otak mereka meningkat.

Riset yang dilakukan Carmody untuk hipotesis lain, mungkin daging yang dimasak terlebih dahulu oleh manusia memiliki lebih banyak energi, itulah yang memungkinkan untuk perubahan evolusioner penuh pada manusia purba.

0 comments: