Jika Anda melakukan
hubungan seks tanpa menggunakan kondom, segeralah cek status Anda dengan tes
kehamiln. Sekitar enam sampai dua belas hari setelah pembuahan, penanaman sel
telur yang telah terbuahi di dalam dinding rahim akan terjadi. Human chorionic
gonadotropin (hGC) yang diproduksi oleh sel-sel telur yang telah dibuahi
(blastokista) akan terbentuk dengan cepat di dalam tubuh Anda. Ada berbagai
pilihan yang tersedia untuk memastikan kehamilan Anda, yaitu dengan cara
mendeteksi hormon di dalam urin dan darah. Kehamilan juga dapat di deteksi
dengan cara ultrasonografi. Berikut adalah beberapa tes yang dapat membantu
Anda mengetahui tentang status kehamilan Anda.
1. Melakukan Tes Urin Untuk Mengecek Kehamilan
Mengecek kehamilan
dengan tes urin bisa dilakukan di klinik dokter atau dirumah. Melakukan tes
urin pada kehamilan jauh lebih mudah dan mempunyai keakuratan sekitar 97%.
Untuk mendapatkan hasil yang paling akurat disarankan untuk melakukan tes ini
setidaknya seminggu setelah terlambat haid dan lakukanlah pengetesan di pagi
hari ketika urin Anda sangat terkonsentrasi. Mengikuti petunjuk sangatlah
penting pada alat tes kehamilan ini. Alat tes yang Anda miliki mungkin memiliki
strip pengujian atau dipstick. Untuk tes strip perlu dilakukan dalam aliran
urin dan untuk dipstick perlu dicelupkan ke dalam sampel urin. Jika Anda sedang
hamil maka daerah di ujung strip atau dipstick akan berubah warna.
Beberapa perangakat tes
kehamilan munkin memiliki perangkat uji dengan stik tes. Untuk perangkat dengan
stik tes, Anda perlu mengumpulkan urin di dalam gelas dan mengambil beberapa
tetes urin dengan pipet lalu menempatkannya ke dalam stik tes yang telah
disebutkan di dalam petunjuk. Perubahan warna pada stik tes menunjukkan bahwa
Anda sedang hamil. Jika Anda mendapatkan hasil negatif itu berarti Anda sedang
tidak hamil. Segeralah konfirmasi hasil tes dengan dokter Anda untuk
mendapatkan penjelasan secara detail.
Sebuah Tes Negatif Palsu
Kadang-kadang terdapat kasus dimana sebenarnya Anda mungkin sedang hamil
tetapi hasil tes alat kehamilan menunjukkan negatif. Hal ini munkin bisa saja
terjadi, ketika pengujian yang dilakukan terlalu awal sehingga mendeteksi hCG
dengan tes urin akan kurang sensitif. Hormon hGC baru bisa terdeteksi setelah
implantasi terjadi, 6 sampai 12 hari setelah ovulasi. Tanggal ovulasi bisa sangat
tidak terduga dan bisa terjadi di hari yang berbeda pada setiap siklus, bahkan
lebih jika Anda memiliki siklus yang tidak teratur. Untuk mendapatkan ide yang
lebih akurat tentang kapan untuk melakukan tes, gunakan cara yang berbeda
seperti mencatat suhu basal tubuh, ovulasi prediktor kit (OPKs), dll untuk
menentukan masa ovulasi.
2. Melakukan Tes Kehamilan Dengan Darah
Meskipun tes darah
lebih akurat dan dapat mendeteksi kehamilan lebih awal dari tes urine,
kebanyakan orang kurang sering mengunakannya. Tes darah bisa dilakukan di
klinik dokter atau di laboratorium. Tes darah bisa mendeteksi kehamilan enam
sampai tujuh hari setelah ovulasi, tapi itu butuh waktu yang cukup lama untuk
mendapatkan hasilnya. Ada dua jenis tes kehamilan dengan darah yaitu:
Kualitatif tes hCG:
Pengetesan ini hanya mendeteksi ada atau tidak adanya hCG pada awal 10 hari
setelah Anda kehilangan konfirmasi apakah Anda hamil atau tidak. Tes ini
mungkin tidak mendeteksi kehamilan sampai tiga atau empat hari setelah
implantasi.
Kuantitatif uji hCG:
Tes ini mengukur jumlah atau konsentrasi hCG, bahkan tingkat yang sangat
rendah, di dalam darah Anda. Masalah seperti kehamilan ektopik dapat dideteksi
dengan tes ini.
3. Menggunakan Ultrasonografi Untuk Mengecek Kehamilan
Ultrasonografi dapat
digunakan untuk memvisualisasikan janin dalam kandungan Anda, sekitar empat
setengah minggu setelah periode menstruasi terakhir Anda (LMP). Hal ini dapat
memberitahu Anda berapa minggu kehamilan Anda dan seberapa sehat bayi Anda.
Anda mungkin dapat mendengar detak jantung bayi Anda ketika tujuh minggu
setelah haid terakhir.
0 comments:
Post a Comment